Sosial Media
0
Nasional
    Loading..
    Home Alur Cerita Film India Film Jagat

    Jagat, Kisah Nyata Film India Paling Sedih

    7 min read

    FILM JAGAT
    AMANAH INDONESIA --Film Jagat terinspirasi dari kisah nyata tentang keluarga miskin India yang menetap di Malaysia. Appoy adalah siswa kelas 3 SMP yang dianggap bodoh oleh gurunya. 

    Ayah Appoy adalah seorang buruh pabrik yang rela banting tulang agar anaknya bisa sekolah tinggi. Hanya saja kondisi lingkungan sekolah dan keluarganya membuat sang anak tertekan dan menderita. 

    Karena hal itu Appoy melakukan banyak hal di luar nalar anak seusianya. 

    Film ini dimulai di negara Malaysia bagian Utara pada tahun 1991. Pada hari itu seorang anak yang baru pulang sekolah nampak menyimpan emosi tingkat tinggi. 

    Dia adalah Appoy, siswa kelas 3 SMP swasta. Appoy pergi ke atas bukit untuk menenangkan diri. Menurut Wikipedia kelompok etnis terbesar ketiga di Malaysia adalah etnis berketurunan India sebesar 6,8% pada tahun 2023. 

    Beberapa bulan
    sebelumnya, setelah pulang sekolah Appoy sering menghabiskan nonton film ketimbang belajar formal. Pada hari itu warga Hindu India sedang merayakan hari kelahiran Sang Dewa atau Festival Thaipusam.

    Melihat sang ayah telah pulang kerja dengan cepat Appoy pura-pura belajar. Pada saat itu maniam yang ingin mandi meminta Appoy untuk menaruh akun catatan kerjanya. 

    Disaat akan menyetel TV, Maniam merasakan tv-nya masih hangat. Maniam pun menyimpulkan Appoy tidak belajar. 

    Tanpa sepengetahuan sang ayah, Appoy menggunakan potongan kaca agar bisa menonton film kesukaannya. Kemudian Maniam pun mengecek PR milik Appoy. 

    Melihat nilai F Maniam pun bertanya-tanya Kenapa bisa seburuk itu ?. Appoy menjelaskan Sang guru menyuruh menulis essay dengan topik sebuah pulpen. 

    Appoy menggunakan imajinasinya dan memberikan judul pulpenku bisa terbang. Dengan marah Maniam melarang anaknya nonton TV karena film tersebut membuat Appoy tidak realistis. 

    Di waktu subuh sebagai ibu rumah tangga, Ibu Appoy terlihat sibuk menyiapkan bekal anak dan suaminya. Appoy pergi pukul 06.00 pagi karena jarak sekolah memakan waktu 1 jam jalan kaki. 

    Pada saat jam pelajaran drama, Sang Guru menugaskan para murid untuk membuat kostum adat dari daerah masing-masing. Pada saat itu Appoy menolak dan ingin membuat kostum unik seperti Michael Jackson. 

    Guru drama pun terkejut dan mengabulkan keinginan Appoy. Ayah Apoy bekerja sebagai buruh di pabrik kayu milik pengusaha pribumi Malaysia. Disaat Maniam dan Apoy beraktifitas, adik Maniam masih rebahan dengan selimutnya.

    Pada mata pelajaran seni lukis, Sang Guru meminta para murid untuk melukis buah-buahan yang diterima. Alih-alih melukis buah, Appoy malah mewarnai telapak tangan dengan campuran tinta dan menaruhnya di kertas gambar. Alhasil Appoy membuat lukisan abstrak buah seperti motif Sari ibunya.

    Untuk mengisi waktu luang, Durai dan sahabatnya Tinesh membuka usaha bengkel mobil. Pada hari itu asisten pengusaha pribumi memanggil mereka dengan tidak hormat yang membuat Tinesh emosi. Sesudahnya di jam makan siang, Durai langsung menyudahi makan karena melihat Kakak keduanya. 

    Setelah pulang sekolah, Appoy sering mampir ke tempat Adik pertama dari sang ayah. Appoy ingin tahu kenapa pamannya memilih tinggal di pesisir pantai.

    Bala menjelaskan daripada hutang sewa rumah lebih baik memanfaatkan alam sekitar secara gratis. Di hotel berbintang akan memberikan tarif yang mahal untuk bisa mendapatkan pemandangan indah seperti ini. 

    Mendengar hal itu Appoy yang tersadar mencari barang-barang bekas dari alam sekitar dan mulai merancang pakaian uniknya. Dari barang bekas yang dikumpulkan, Appoy berhasil membuat pakaian yang sesuai dengan imajinasinya.

    Selesai bekerja seorang pengusaha pribumi bernama Da Gau mengajak mereka minum bersama. Di sana mereka terkejut karena seorang pengusaha kaya memakai barang imitasi. Da Gau memberitahu bahwa status sosial bisa mengubah pandangan seseorang. Jika ingin dihormati maka kehormatan itu harus diraih namun itu tidak mudah. Da Gau bisa mengubah status sosial Durai dan Tinesh jika mau kerja sama.

    Pada saat makan malam, Durai nampak sedih karena untuk bisa bertahan hidup sang kakak menggunakan tali rafia sebagai ikat pinggang.

    Sepanjang malam Durai merasa Dilema dengan tawaran Da Gau.

    Disaat gajian Maniam merasa terkejut karena gajinya dipotong 30%. sang Bos memberitahu bahwa di akun catatannya Maniam telah mengambil sebagian gaji di awal. 

    Agar tidak salah paham Bos Maniam pun memintanya untuk membawa akun catatan Maniam untuk disamakan. Sepulang kerja dengan emosi Maniam meminta Appoy untuk mengambil catatan akun kerja.

    Melihat kamar Appoy penuh dengan lukisan konyol dan pakaian aneh, Maniam menganggap sang anak tidak fokus belajar formal dan menghancurkan semua karyanya. 

    Sang bos minta maaf karena telah salah input data dan akan memberikan sisa gaji yang kurang. Di awal gajian Maniam sesekali makan di luar bersama temannya. 

    Maniam menyadari Etnis India kebanyakan menjadi budak di negara ini. Untuk bisa keluar dari kemiskinan satu-satunya jalan adalah lewat pendidikan. 

    sang Adik tidak mau sekolah yang tinggi dan Maniam tidak ingin Appoy mengikuti para paman dan dirinya. 

    Walau lukisan Appoy terlihat istimewa namun guru seni memberi nilai C karena Appoy tidak mengikuti soal yang diberikan. 

    Guru seni meminta para murid untuk melukis buah namun Appoy malah melukis rasanya. Pada jam pelajaran MTK alih-alih mengerjakan tugas, Apoy malah asik melukis. 

    Dengan kesal Sang Guru meminta Appoy untuk menyebutkan perkalian 12 ?. Para temannya pun tertawa karena hanya Appoy yang tidak bisa menghafal. Guru MTK yakin pada saat ujian nanti hanya Appoy yang tidak akan lulus. 

    Disaat pelajaran drama, Appoy diusir dari kelas karena membawa tugas kostum yang rusak. Pada saat itu Appoy hanya bisa bersedih.

    Jika ingin bergabung dengan Da Gau, Durai dan Tinesh harus bisa menagih cicilan mobil kepada pemilik restoran 128 karena tidak membayar angsuran selama 34 bulan. 

    Dengan santai pemilik restoran meminta mereka untuk memilih kunci mobil atau pistol 

    Tinesh langsung kena mental karena di Malaysia orang yang punya pistol selain aparat pemerintah adalah anggota gangster. Tanpa disangka Durai tidak takut dan membawa mobil pemilik restoran.

    Malamnya Jimmy dan para anak buah mendatangi restoran Da Gau. Jimmy begitu kecewa karena Da Gau menyuruh dua pria amatir untuk menagih. 

    Secara mengejutkan dengan berani Durai menangtang Jimmy duel satu lawan satu agar mengetahui siapa yang amatir. Mendengar hal itu Jimmy hanya memecahkan gelas dan pergi.

    Karena telah berhasil menyelesaikan tugas Da Gau pun mengambil darah Durai dan Tinesh sebagai tanda telah bergabung.

    Untuk bisa lulus ujian Guru MTK memberikan bimbel di rumahnya. Pada saat itu Appoy menolak untuk menghafal perkalian karena sudah ada kalkulator. Guru MTK pun tidak segan untuk menghukumnya.

    Pulangnya Appoy curhat dengan pamannya, bagi Appoy pergi ke sekolah hanyalah buang-buang waktu karena Appoy bisa belajar dari mana saja. 

    Sang Paman menjelaskan saat ini status sosial dan kehormatan hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang punya pendidikan tinggi. 

    Jika Appoy sayang kepada keluarga Apoy harus berkorban mengikuti sistem yang diberikan. Kemudian Bala memberikan cermin ajaib, jika Appoy fokus menghapal di depan cermin maka segalanya bisa lebih mudah.

    Setelah pulang sekolah Appoy yang Gabut sering iseng menelpon operator dan bermain dengan para temannya. Terkadang Appoy melakukan eksperimen kepada batu yang diletakkan di atas rel. 

    Ternyata kecepatan kereta bisa dengan mudah menyingkirkan beberapa batu tersebut. 

    Mengetahui hal itu Maniam memarahi Appoy karena tindakan tersebut sangat berbahaya. Dalam perjalanan pulang juru kunci makam menginfokan kepada warga sekitar bahwa ada yang meninggal dunia. Mendengar hal itu Maniam melayat sejenak dan meminta sang anak untuk pulang belajar. 

    Dengan sungguh-sungguh Appoy mulai menghafal perkalian 12 di depan cermin ajaib. Melihat bala di tengah jalan Da Gau mengajaknya untuk ikut. 

    Di saat makan malam Da Gau menceritakan dahulu Bala pernah menyelamatkan hidup Da Gau dari tebasan golok musuhnya. Da Gau salut kepada keluarga Durai Karena terlahir dari keluarga militer yang pemberani. 

    Pulangnya Durai masih kesal kepada Bala karena dahulu istri Bala tumbang sakit akibat Bala tidak peduli karena asik mengkonsumsi obat terlarang. 

    Saat ini Bala sudah tobat dan memilih menjadi nelayan. Bala hanya memberikan saran kepada sang adik untuk berhati-hati. Sejak saat itu hubungan mereka kembali baik.

    Sebagai penagih hutang Durai mampu menakuti para konsumen agar bisa membayar cicilan mereka. Terkadang durai berlaku kasar kepada orang yang melawan. 

    Enggak perlu waktu lama Da Gau mengangkat Durai menjadi ketua karena sukses menagih hutang para konsumen dibanding teman-temannya.

    Pada jam pelajaran MTK, Appoy sukses menghafal perkalian 1 sampai 12. Tidak hanya itu Appoy menantang gurunya untuk menyebutkan perkalian 19 tanpa disangka Appoy menguasai sampai perkalian 20.

    Karena tidak bisa menjawab, Appoy ingin memukul guru MTK karena Sang Guru pun selalu memukul Appoy jika tidak bisa menjawab. 

    Dengan kesal guru MTK menginfokan untuk perkalian 13 dan seterusnya bisa menggunakan kalkulator. Dari sesajen yang dicuri, Appoy memberikan dan memberitahu juru kunci bahwa guru MTK bernama ramu telah tumbang dan kepala desa meminta juru kunci untuk memberitahu para warga.

    Kepala desa memberitahu bahwa menurut kepercayaan kabar duka bohong akan membawa sial. Leluhur kita mengajarkan bahwa ayah, ibu dan guru harus dihormati seperti para dewa. 

    Di saat mereka sedang berkumpul, seorang pengusaha bernama Vadi datang untuk menawarkan kerjasama. Mengetahui Vadi adalah penjual obat terlarang tanpa pikir panjang Durai menyuruhnya keluar. 

    Mendengar guru MTK dianggap tumbang, dua teman Appoy mengamini dan merayakannya. Melihat rokok di tangan Appoy tanpa mendengarkan penjelasan sang anak, Maniam memberikan pelajaran. Maniam pun mengikatnya di pohon besar sebagai permintaan maaf karena telah memberikan kabar bohong kepada warga.

    Maniam pun mengikatnya di pohon besar sebagai permintaan maaf karena telah memberikan kabar bohong kepada warga.

    Beruntung Durai datang melepaskannya. Dengan pilu Appoy tidak pernah merokok, Appoy hanya memegang untuk diberikan kepada temannya. 

    Durai menenangkan bahwa itu adalah salah satu bentuk ungkapan cinta dari Maniam. Durai menanyakan siapa yang memberitahu bahwa guru MTK bernama ramu tumbang. Appoy menjawab itu adalah rahasia pribadinya. 

    Mendengar itu Durai memarahinya karena orang yang tulus selalu jujur. Pada saat makan malam, Da Gau memberitahu mereka bahwa akan ada seleksi untuk bergabung dengan gangster besar. Durai langsung bersedia bergabung. Tanpa ragu Da Gau langsung memasukkan mereka dalam geng nya.

    Pada jam pelajaran drama, Sang Guru sangat bangga karena Appoy mampu membuat kostum sendiri. Kostumnya terlihat bagus. 

    Sang guru sangat terkesima dan memberikan pujian kepada Appoy. Appoy pun bangga dan merasa senang atas pujian yang diterimanya. 

    Di tempat lain, Durai dan Tinesh telah resmi bergabung dengan geng Da Gau. Mereka menerima tugas untuk menagih hutang dari beberapa orang yang belum membayar. Dalam tugas mereka, mereka harus menunjukkan keberanian dan ketangguhan mereka.

    Di sekolah, Appoy terus berkembang. Dia menjadi lebih percaya diri dan berani berbicara di depan kelas. Guru-gurunya merasa bangga melihat perubahan ini dalam dirinya. 

    Pada saat ujian, Appoy berhasil menjawab semua soal matematika dengan baik dan mendapatkan nilai tinggi. Hal ini membuatnya merasa sangat senang dan bangga dengan pencapaiannya.

    Sementara itu, Durai dan Tinesh terlibat dalam berbagai tindakan kasar sebagai bagian dari geng Da Gau. Mereka harus menjalankan perintah dengan tegas, meskipun itu berarti melanggar hukum. Mereka juga terlibat dalam konflik dengan geng lain, yang membuat situasinya semakin berbahaya.

    Kembali ke Appoy, dia akhirnya lulus dari sekolah menengah dan diterima di universitas bergengsi. Ini adalah impian yang telah lama dia kejar, dan dia sangat bersyukur kepada ayahnya yang telah bekerja keras untuk mendukung pendidikannya. 

    Appoy berjanji akan terus berusaha untuk mencapai impian-impiannya.

    Namun, kehidupan Durai dan Tinesh terus menjadi semakin sulit. Mereka terjebak dalam dunia kejahatan dan tidak tahu bagaimana cara keluar. 

    Kehidupan mereka dipenuhi dengan kekerasan, ancaman, dan ketakutan.

    Film ini menggambarkan perjalanan dua saudara yang menghadapi pilihan-pilihan sulit dalam hidup mereka. Sementara Appoy berhasil meraih impian pendidikannya, Durai dan Tinesh terjerumus ke dalam dunia kejahatan yang semakin gelap. 

    Cerita ini mengingatkan kita akan pentingnya pendidikan dan kesempatan untuk meraih impian, namun juga menggambarkan betapa sulitnya untuk keluar dari lingkaran kejahatan. (*)
    Additional JS