Idrus Marham Mengaku Ditanya Soal Posisinya di CLM
" Idrus Marham, mengakui bahwa ia ditanya mengenai perannya di PT Citra Lampia Mandiri (CLM) saat memberikan keterangan kepada penyidik KPK. "
1 min read
AMANAH INDONESIA -- Politikus Partai Golkar dan mantan Menteri Sosial, Idrus Marham, mengakui bahwa ia ditanya mengenai perannya di PT Citra Lampia Mandiri (CLM) saat memberikan keterangan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menjelaskan bahwa ia pernah menjadi Komisaris PT CLM selama satu hari setelah diangkat pada rapat umum pemegang saham pada 4 Juli 2022, namun ia sudah mengundurkan diri pada 5 Juli 2022.
[-]
Idrus mengungkapkan bahwa meskipun hanya sehari menjadi komisaris, ia merasa bahwa jabatan tersebut bukan bidangnya, dan oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Ia juga menyatakan bahwa meskipun sebentar menjabat, ia mengetahui adanya masalah internal di perusahaan tersebut dan menyarankan penyelesaiannya secara kekeluargaan.
Penyidik KPK memanggil Idrus Marham sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi suap pengurusan administrasi hukum umum di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Pemanggilan tersebut awalnya dijadwalkan pada 30 Januari, tetapi Idrus baru memberikan keterangan pada 31 Januari.
Selain Idrus, kasus ini melibatkan Direktur Utama PT CLM, Helmut Hermawan, yang telah ditahan oleh KPK pada 7 Desember 2023, dan tiga tersangka lainnya, yaitu mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej (EOSH), pengacara Yosi Andika Mulyadi (YAM), dan asisten pribadi EOSH, Yogi Arie Rukmana (YAR).
Ketua KPK, Alexander Marwata, menjelaskan bahwa konstruksi dugaan korupsi ini bermula dari sengketa dan perselisihan internal di PT CLM dari tahun 2019 hingga 2022 mengenai status kepemilikan.
Kasus ini berkembang setelah Direktur Utama PT CLM mencari konsultan hukum, EOSH, untuk menyelesaikan sengketa tersebut. Kesepakatan dugaan suap senilai Rp8 miliar antara Helmut Hermawan dan EOSH menjadi fokus penyelidikan KPK.(*)