Kiat Berhenti Merokok

ILUSTRASI. Berhenti Merokok

AMANAH INDONESIA, JAKARTA -- Dalam sebuah webinar yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ketua Kelompok Kerja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr.dr. Feni Fitriani Taufik, SpP(K), M.Pd.Ked, membagikan beberapa kiat untuk berhenti merokok selama bulan suci Ramadhan, yang seringkali diidentikkan dengan momen menahan diri dari nafsu duniawi.

Pertama, Feni menekankan pentingnya memiliki motivasi diri yang kuat untuk berhenti merokok.

Menurutnya, motivasi diri adalah kunci utama karena hal tersebut tidak bisa dipaksakan atau dibayar. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan tiga cara untuk berhenti merokok: berhenti secara total, berhenti dengan penundaan, dan berhenti dengan pengurangan.

Cara pertama, berhenti secara total, adalah solusi terbaik bagi yang sudah siap. Namun, bagi yang memerlukan waktu untuk adaptasi, cara kedua dan ketiga bisa dipilih. 

Cara kedua, berhenti dengan penundaan, melibatkan penundaan waktu merokok sesuai jadwal yang ditentukan selama seminggu. Cara ketiga, berhenti dengan pengurangan, melibatkan mengurangi jumlah rokok yang dihisap setiap hari selama sekitar seminggu atau sepuluh hari.

Selama proses berhenti merokok, penting untuk menghindari alternatif produk seperti rokok elektronik dan lebih baik mengalihkan diri dengan melakukan hobi atau berolahraga. 

Dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat penting untuk mengatasi gejala putus zat, yang mungkin muncul karena terpapar zat adiktif seperti nikotin. Konsultasi dengan tenaga kesehatan dan layanan dukungan berhenti merokok juga tersedia, termasuk layanan telepon bebas biaya dari pemerintah (08001776565).

Feni menegaskan bahwa berhenti merokok, apapun jenisnya, adalah pilihan terbaik, dan bulan Ramadhan bisa menjadi titik awal yang baik untuk mulai berhenti merokok, sebagaimana menahan nafsu untuk makan dan minum saja adalah pencapaian yang besar, apalagi menahan diri dari merokok. (*)