Jembatan Pulau Balang Tingkatkan Konektivitas, Akses Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di Smelter Nikel MMP
"Peresmian Jembatan Pulau Balang oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Juli lalu menandai tonggak penting dalam meningkatkan konektivitas "
1 min read
Jembatan Pulau Balang |
Jembatan ini mengurangi waktu tempuh dari 2,5 jam menjadi hanya 1 jam, yang secara signifikan mempermudah akses dan membuka peluang investasi di kawasan tersebut.
Dengan hadirnya jembatan ini, peluang pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi di Balikpapan, IKN, dan sekitarnya semakin terbuka. Jembatan Pulau Balang juga memberikan keuntungan strategis bagi PT Mitra Murni Perkasa (MMP), yang memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian nikel matte di Kariangau, Balikpapan.
Lokasinya yang hanya 30 kilometer dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN memungkinkan MMP untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya.
MMP, yang kini siap menyerap hingga 1.000 tenaga kerja lokal, juga berkomitmen untuk mendukung pembangunan IKN sebagai pemasok kebutuhan baterai dan komponen penting lainnya untuk proyek-proyek di kawasan tersebut.
Adhi Dharma Mustopo, Presiden Direktur MMP, menyatakan, Salah satu pertimbangan kami berinvestasi di Balikpapan adalah adanya kepastian investasi, infrastruktur, dan aksesibilitas yang baik.
"Balikpapan juga merupakan area penyangga IKN yang menandai Nusantara Baru. Kami siap bersinergi dengan IKN," bebernya.
Smelter nikel MMP mengusung semangat “100 persen dari dan untuk negeri”, dengan seluruh pengelolaan dan operasional yang didukung oleh tenaga kerja lokal Indonesia. Selain berkontribusi pada agenda hilirisasi mineral nasional, MMP juga berkomitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal, memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat sekitar.
Peresmian Jembatan Pulau Balang dan kehadiran smelter nikel MMP merupakan contoh nyata dari sinergi antara infrastruktur dan industri. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan IKN, menjadikannya pusat industri dan ekonomi baru yang berkelanjutan. (*)