Sosial Media
0
Nasional
    Loading..

    Home Yogyakarta

    Kekeringan Melanda DIY: Gubernur Umumkan Status Siaga Darurat

    "Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan "

    1 min read

    Yogyakarta

    AMANAH INDONESIA, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan sejak 1 Agustus hingga 31 Agustus 2024 sebagai respons terhadap dampak kekeringan pada musim kemarau di wilayah tersebut.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Noviar Rahmad mengungkapkan hal tersebut saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Senin. "Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY sudah ke luar untuk 1 Agustus sampai dengan tanggal 31 Agustus, waktunya sebulan," kata Noviar.

    Menurut Noviar, status yang ditetapkan oleh Sultan HB X melalui Keputusan Gubernur Nomor 286/KEP/2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di DIY ini dapat diperpanjang jika bencana kekeringan masih berlanjut. "Dapat diperpanjang kalau masalah kekeringannya masih tetap berlanjut," tambahnya.

    Noviar menjelaskan bahwa status siaga darurat bencana kekeringan ditetapkan mengingat tiga kabupaten di wilayah ini—Kabupaten Kulon Progo, Gunungkidul, dan Sleman—telah berstatus siaga darurat hidrometeorologi. "Provinsi bisa melakukan penetapan siaga darurat apabila lebih dari satu kabupaten sudah menetapkan. Sementara yang di kabupaten/kota ini sudah tiga," ujarnya.

    Penetapan status siaga darurat ini akan menjadi dasar bagi BPBD DIY untuk merealisasikan rencana operasi modifikasi cuaca di wilayah tersebut. Program hujan buatan ini akan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dengan adanya SK siaga darurat ini, BPBD DIY juga dapat membantu kebutuhan dropping air bersih ke masyarakat di kabupaten/kota yang membutuhkan. "Dasarnya SK itu. Tapi anggarannya kami mintakan melalui dana siap pakai yang ada di BNPB pusat," kata Noviar.

    Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebutkan bahwa puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024, dengan akhir musim kemarau diperkirakan pada September 2024 dasarian pertama yang dimulai di Kabupaten Kulon Progo bagian utara.

    Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Edhy Hartana mengimbau masyarakat di DIY untuk berhemat menggunakan air agar tidak terlalu bergantung pada bantuan pemerintah. "Kami mengimbau kepada warga yang khususnya terdampak kekeringan, berhematlah menggunakan air. Setelah digunakan, air bisa disalurkan ke tanaman, jadi jangan terbuang-buang," kata Edhy. (*)

    Additional JS