Peringatan HUT ke-20 Provinsi Sulbar Dimeriahkan dengan Berbagai Kegiatan
HUT ke-20 Provinsi Sulbar Dimeriahkan dengan Berbagai Kegiatan |
Ratusan peserta, termasuk perwakilan dari enam kabupaten, melakukan pawai dari Markas Komando Pangkalan TNI AL (Lanal) Mamuju menuju panggung acara di kompleks perkantoran Gubernur Sulbar, sembari menampilkan pertunjukan seni musik tradisional.
Acara Kick Off ini dihadiri oleh PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, PJ Ketua PKK Sulbar Sofha Marwah Bahtiar, Ketua DPRD Sulbar St. Suraidah Suhardi, pimpinan instansi vertikal se-Sulbar, perwakilan pemerintah kabupaten, serta pihak swasta.
Ketua Panitia Amujib mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan HUT Sulbar akan berlangsung dari 28 Agustus hingga 22 September 2024. Berbagai acara seperti festival Teluk Mamuju, festival Sandeq, Sulbar Expo, penanaman mangrove, dan berbagai kegiatan lainnya akan digelar. Puncak peringatan akan dilaksanakan pada 22 September 2024 melalui Paripurna Istimewa di DPRD Sulbar.
Tema HUT ke-20 Sulbar tahun ini adalah “Malaqbi Maju dan Berkelanjutan dalam Ekosistem Ekonomi Hijau dan Biru yang Inklusif.”
PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menekankan bahwa peringatan ini merupakan momen untuk merefleksikan dua dekade pembangunan Sulbar. Dalam acara tersebut, dilakukan pula penyerahan logo peringatan kepada enam kabupaten dengan harapan agar setiap kabupaten turut menyelenggarakan perayaan.
“Ini adalah HUT Provinsi Sulbar, bukan hanya HUT pemerintah provinsi,” tegas Bahtiar. Ia berharap perayaan ini dapat memperkuat persatuan, karena persatuan antar enam kabupaten di Sulbar dinilai masih kurang, yang berdampak pada belum optimalnya penanganan masalah kemiskinan, pengangguran, dan stunting.
Bahtiar menambahkan bahwa meski terdapat perkembangan infrastruktur selama dua dekade, diharapkan pertumbuhan dapat lebih cepat agar cita-cita pembangunan pada 20 tahun ke depan dapat tercapai.
“Perkembangan sudah ada, tetapi kita ingin percepatan lebih. Kita perlu kembali ke jalur yang benar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan mengatasi masalah sosial,” ujar Bahtiar.
Ia juga menegaskan pentingnya alokasi anggaran pada APBD yang tepat sasaran untuk sektor-sektor krusial seperti pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, dan perikanan. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan daerah yang aman dan nyaman, menarik investasi, serta mengatasi pengangguran, kemiskinan, dan stunting secara efektif. (*)