Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Puisi Esai
Denny JA |
Langkah ini dilandasi keyakinannya akan pentingnya seni sebagai medium perubahan dan dokumentasi sosial.
“Seni bukan hanya cermin realitas, tetapi juga cahaya yang mengubahnya,” ujar Denny JA, mengutip filosofi yang menjadi inspirasinya dalam mendukung kegiatan seni ini.
Dana abadi tersebut berasal dari saham perusahaan yang sebagian kini dimiliki Denny JA Foundation.
Melalui pendanaan ini, festival diharapkan mampu menjadi panggung tetap bagi sastra, khususnya puisi esai, untuk terus berkembang dan menyuarakan isu-isu penting.
Seni sebagai Paradox
Denny JA menggarisbawahi paradoks dalam dunia sastra. Di satu sisi, penelitian menunjukkan bahwa membaca sastra meningkatkan empati dan kepedulian terhadap keadilan sosial.
Namun, di sisi lain, komunitas sastra sulit bertahan hanya mengandalkan mekanisme pasar.
“Sastra membutuhkan uluran tangan untuk memastikan panggungnya tetap ada,” kata Denny.
Ia terinspirasi dari tokoh-tokoh seperti Andrew Carnegie, Alfred Nobel, dan Ruth Lilly yang meninggalkan warisan besar untuk kemajuan seni dan literasi.
“Saya mencontoh dari kasus yang besar. Saya mengerjakan hal yang jauh lebih kecil, namun mengambil spiritnya,” ujarnya, Rabu (20 November 2024). (*)
Menghidupkan Puisi Esai
Puisi esai, menurut Denny, adalah genre unik yang menggabungkan estetika puisi dengan fakta sosial melalui catatan kaki.
Genre ini menyuarakan isu-isu hak asasi manusia, ketidakadilan, dan identitas sosial dengan cara yang tidak hanya indah, tetapi juga informatif.
“Catatan kaki dalam puisi esai menjadikan karya ini bukan hanya seni, tetapi juga dokumen sosial,” jelas Denny.
Festival Tahunan Puisi Esai Jakarta telah menjadi ruang bagi para penulis genre ini untuk bertemu, berbagi inspirasi, dan mempererat tali silaturahmi.
Selain itu, festival ini juga memotret isu-isu penting yang dihadapi masyarakat, seperti hak perempuan dan perjuangan identitas minoritas, menjadikannya refleksi bagi publik.
Investasi untuk Masa Depan
Denny menegaskan, pendanaan ini adalah investasi untuk generasi mendatang. Ia berharap festival ini tidak hanya menjaga tradisi sastra, tetapi juga memastikan bahwa kisah-kisah tentang keadilan, keberanian, dan kemanusiaan tetap hidup.
“Dana abadi untuk Festival Puisi Esai bukan hanya soal menjaga tradisi, tetapi juga memastikan bahwa suara-suara tentang keadilan terus bergema di masa depan,” kata Denny.